SUKSES, KADIS PENDIDIKAN TEBO SINDI.SH.MH MENERAPKAN INPIRASI KURIKULUM PENDIDIKAN MUATAN LOCAL TENTANG LINGKUNGAN HIDUP TINGKAT PENDIDIKAN SD.SMP.MI DAN MADRASAH

TEBO8 Dilihat

Metro independen – kadis pendidikan kabupaten tebo salah satunya kepala dinas pendidikan lingkungan pemerintah provinsi jambi yang sukses menerapkan sistim pendidikan berbasis muatan lokal dalam bidang dampak lingkungan hidup Bahkan kabupaten tetangga ikut serta mencontoh kegiatan yang diterapkan oleh kadis pendidikan kabupaten tebo tersebut, termasuk kabupaten sarulangun dan kabupaten sawalunto ( sumbar ) bahkan sudah beberapakali kabupaten lainnya berkunjung kedinas pendidikan kabupaten tebo dalam rangka mengikuti pembelajaran pendidikan muatan lokal berbasis lingkungan hidup.

Pada awalnya kadis pendidkan kabupaten tebo SINDI SH.MH menceritakan bagaimana susah payahnya untuk mengambil kebijakan agar dapat setiap siswa dan siswi mendapat ilmu pelajaran tentang dampak lingkungan hidup namun langkah tersebut terus dilakukan kepala dinas pendidikan kabupaten tebo beserta rekan – rekannya.

Sindi SH.MH melibatkan para pakar ahli dibidang kayu bulian fakultas ahli kehutanan DR.BAMBANG IRAWAN dari kemenag provinsi jambi dan WBF,serta para kabid dan kasi untuk merumuskan rencana kegiatan belajar muatan lokal tengtang lingkungan hidup untuk diterapkan bagi siswa/ siswi SD.SMP .MADRASAH bekerja sama dengan kemenag tebo.
Aturan kebijakan yang dilakukan mengacu pada undang – undang no 23 tahun 2014 tentang kewenangan pemerintah daerah dan disahkan melalui SK bupati tebo no 370 tahun 2016 penetapan pembelajaran muatan lokal berbasis tentang lingkungan hidup dikabupaten tebo.

Kemudian mengajukan surat kepada menteri pendidikan dan kebudayaan kejakarta agar dapat menyetujui penerapan pembelajaran muatan lokal lingkungan hidup di lingkup kapabuten tebo,ada tiga kali audensi dipanggil kementerian kemendikbud pusat,mengenai penerapan pembelajaran mautan lokal.” Kata sindi.

Tahap pertama ketika audensi kekantor kemendikbud pusat diwakili kabid pendidikan sampai dengan tahap kedua,kemudian tahap yang ketiga kemendikbud pusat memanggil kepala dinas untuk mengaudensi sistim penerapan kebijakan pemebelajaran muatan lokal berbasis tentang lingkungan hidup dan disetujui oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan dijakarta.” Kata sindi.

READ  Pemda Kabupaten Tebo Kembali Menerima Piagam Penghargaan Progres Data Dapodik Terbaik 1 Nasional Tahun 2021 dari DPP FOPPSI

Sistim pemebelajaran muatan lokal berbasis lingkungan hidup di setiap sekolah baik dari tingkat SD,SMPN .MI.MADRASAH sudah diterapakan mulai dari tahun 2019 dikabupaten tebo,” diharapkan untuk tingkat SLTA ,SMK sederajat harus mengikuti pembelajaran muatan lokal berbasis tentang lingkungan hidup baik tingkat kabupaten dari setiap kabupaten seprovinsi jambi pada masa yang akan datang.” Paparnya.

Kemudian kadis pendidikan kabupaten tebo menuturkan bahwa selama ini kondisi lingkunagn hidup kabupaten tebo semakin krisis setiap tahunnya disebakan maraknya penebangan hutan termasuk daerah bukit 30 tidak memiliki penyangga lagi,” tuturnya.
Dan maraknya penambangan liar ( peti ) yang berdampak pada Lingkungan hidup aliran sungai sudah semakin dangkal dan kadang banjir sehingga pasir dapat menimbun dialiran sungai yang dinilai dapat mecemarkan lingukangan hidup,melihat situasi dan kondisi inilah kita berjuang untuk menerapkan pendidikan muatan lokal berbasis lingkungan hidup tersebut,kita menilai kedepan bahwa setiap tahunnya daerah kita semakin rusak sehinggga pihak dari dinas pendiidkan kabupaten tebo melakukan kebijakan penerapan sistim kurikulum pendidikan muatan lokal berbasis lingkungan hidup bagi semua anak didik mulai dari SD.SMP.MI.MADRASAH agar mulai dari tingkat dasar siswa –siswi dapat memiliki ilmu pengetahuan dasar tentang lingkungan hidup sehingga nantinya .” diharapkan dapat mengetahui pentingnya menjaga lingkungan hidup dan merawat kembali agar mendapat lingkungan yang sehat seperti sediakala,” ucapnya sindi.
Dan kita yakin kalau kita sudah menerapkan pembelajaran tengtang dasar ilmu pengetahuan lingkungan hidup mulai dari tingkat dasar (SD)sampa SMP pasti s iswa/ siswi tersebut sudah memiliki ilmu dan mengerti pentingnya menjaga lingkungan hidup dimasa yang akan datang .” tuturnya ( tim,red )