Metro independen – DUMAI,Sebagai wujud dukungan dan komitmen dalam program kelestarian lingkungan, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai hadiri acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional secara serentak oleh Jajaran TNI di seluruh Indonesia, berlokasi di Kelurahan Guntung Kecamatan Medang Kampai, Senin (15/5).
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, tepatnya di 370 titik yang tersebar di 37 Provinsi se-Indonesia. Total bibit mangrove yang ditanam lebih dari 1,1jt bibit mangrove. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa proses penanaman kembali hutan mangrove harus terus dilaksanakan karena selain untuk mengembalikan habitat, mangrove juga berperan dalam melindungi daerah pesisir.
“Saya kira proses menanam kembali hutan mangrove ini tidak hanya di sini saja tetapi terus, terus, terus dilakukan,” tegas Presiden.
Sementara untuk kegiatan penanaman mangrove di Dumai yang mengusung tema “Mangrove For Better Life” ini, disiapkan 5.000 bibit untuk ditanam guna mengatasi abrasi yang terjadi di Kelurahan Guntung Kecamatan Medang Kampai.
Wakapolda Riau, Brigjen Pol Kasihan Rahmadi, yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa penanaman mangrove ini sangat bermanfaat salah satunya adalah dapat menahan tsunami apabila terjadi di wilayah pantai ini, dan juga banyak manfaat lainnya.
Sedangkan Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Dany Rakca Ansalasawan, yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan harapannya dengan terlaksananya gotong royong ini kita dapat bersama-sama menjaga melestarikan dan menjegah terjadinya abrasi di pesisir pantai yang ada di Kota Dumai khususnya.
*KONTRIBUSI PT KPI DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN*
Selain hadir pada acara tersebut, PT KPI RU Dumai selama ini juga telah turut aktif dalam program-program kelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Sustainable Development Goals (SDGs).
Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TSJL), PT KPI RU Dumai telah menginisiasi sejumlah program terkait lingkungan.
“Terdapat sejumlah program yang telah kami inisiasi dan masih berlanjut hingga sekarang, salah satunya adalah pengelolaan sampah organik dan sedekah jelantah,” ujarnya.
Dalam program pengelolaan Sampah Organik ini, PT KPI RU Dumai memanfaatkan limbah sisa makanan untuk kemudian dijadikan pakan ternak. Sedangkan dalam program Sedekah Jelantah, PT KPI RU Dumai mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang minyak jelantah sembarangan karena berdampak buruk bagi lingkungan.
Selain itu, berbagai program pelestarian lingkungan lain yang diinisiasi PT KPI RU Dumai diantaranya penanaman 1.000 Pohon Tabebuya, penanaman tanaman Sorgum dan pemanfaatan limbahnya untuk pakan ternak, pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA), pengomposan memanfaatkan daun kering untuk dijadikan pupuk tanaman buah, pengelolaan limbah kolam lele, serta kampanye pengurangan sampah plastik.
Tidak berhenti sampai disitu, unit kilang Sei Pakning juga turut menjalankan sejumlah program pelestarian lingkungan, salah satunya adalah revitalisasi dan konservasi kawasan pesisir gambut dengan inovasi berupa Triangle Mangrove Barrier (Trimba), Adaptable Pool with Auto Water Rotation (A-Pawon), dan Hybrid Solar Dryer System (HSDS).
“Program pelestarian tersebut telah memiliki impact yang signifikan bagi lingkungan serta mendapatkan sejumlah penghargaan di ajang nasional dan internasional. Salah satunya adalah penghargaan PROPER EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia karena dinilai berhasil dalam mengelola lingkungan dan ciptakan program CSR yang berdampak bagi masyarakat,” tutup Agustiawan.
Program pengelolaan lingkungan tersebut sejalan dengan penerapan ESG yang mencakup fokus 1 yaitu Addressing climate change, fokus 2 yaitu Reducing environmental footprint, fokus 3 yaitu Protecting biodiversity, serta fokus 8 yaitu Community engagement and impact.(tim red)