Metro independen – Ada hal menarik dalam mutasi Polri pada pekan lalu. Banyak petinggi Polri dari Akpol 88 ( Akpol 1988 ).Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melakukan mutasi jabatan.Tercatat, ada pergantian Kepala Divisi Humas Polri dan sembilan orang kapolda.
Menariknya, banyak petinggi yang pada masa pendidikannya dari Akpol 88 .
Taruna Akpol (Akademi Kepolisian)
Taruna Akpol (Akademi Kepolisian) (Instagram/humas_akpol)
Mengetahui kiprah Akpol 88 ini memang menarik, karena Kapolri Jenderal Idham Azis dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy juga berasal dari angkatan itu.
Informasi yang dihimpun, ada dua jenderal bintang tiga di jajaran pimpinan Polri dari angkatan itu.
Kabaintelkam dijabat Irjen Rycko Amelza, sebelumnya menjadi Kapolda Jateng.
Kepala BNPT dijabat Irjen Boy Rafly Amar, sebelumnya Wakalemdikpol.
Kemudian di bintang dua, Irjen Eko Indra Heri dari AsSDM Kapolri menjadi Kapolda Sumatera Selatan.
Brigjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan dari Wakapolda Riau menjadi AsSDM Kapolri
Irjen Aris Budiman menjadi Kapolda Kepri.
Perlu diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jabar Rudy Sufahriadi juga merupakan Akpol 88 .
Apakah Akpol itu?
Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol merupakan lembaga pendidikan untuk mencetak perwira Polri.
Akpol berada di bawah Kalemdikpol (Kepala Lembaga Pendidikan Polri).
AKPOL
Akpol (net)
Perjalanan sejarah Akademi kepolisian telah mengalami berbagai perubahan secara organisasi maupun tempat domisilinya sampai pada akhirnya menetap di Semarang.
Tonggak berdirinya Akademi Kepolisian dimulai setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, para cendikiawan bangsa Indonesia mengambil alih kekuasaan pendidikan dari penjajah Jepang.
Ambil alih tersebut termasuk pendidikan kepolisian “ Jawea Keisatsu Gakka” selanjutnya diganti menjadi Sekolah polisi Negara RI di Sukabumi.
Sekolah inilah nantinya akan menjadi cikal bakal Akademi Kepolisian.
Pada 10 Juli 1959, Kepolisian Negara RI berubah menjadi Angkatan Kepolisian RI. Dengan demikian Sekolah Polisi Negara di Sukabumi yang merupakan penyatuan dari Sekolah Inspektur Polisi di Bukit Tinggi dan Jogjakarta berubah menjadi Sekolah Angkatan Kepolisian.
Pada 1 Oktober 1965, Sekolah Angkatan Kepolisian RI berubah menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK).
Pada 1 Oktober ini yang kemudian diperingati sebagai hari jadi Akademi Kepolisian.
Pataka AAK berfalsafah Atmaniwedana Aryawirya Kretakarma diserahterimakan.
Pada 16 Desember 1966, AAK diubah menjadi AKABRI bagian Kepolisian.
Pada 29 Januari 1967, dibuka AKABRI bagian umum di Magelang dengan Taruna berasal dari pengiriman dari masing-masing angkatan dan Polri.
Setelah menyelesaikan pendidikan selama 1 tahun di Magelang, Taruna AKABRI bagian Kepolisian dikirim ke Sukabumi untuk mengikuti pendidikan matra Kepolisian selama 3 tahun.
Taruna Akpol (Akademi Kepolisian) gqada
Taruna Akpol (Akademi Kepolisian) gqada (Instagram/humas_akpol)
Pada 1 Juli 1980, Komplek AKABRI bagian Kepolisian di Semarang diresmikan penggunaannya.
Pada 24 Januari 1985 AKABRI Kepolisian berubah menjadi Akademi Kepolisian setelah AKABRI bagian dialihkan kembali kepada angkatan masing-masing, dan ditetapkan pula Pataka Akpol dengan tambahan pita di atas lambang bertuliskan Akademi Kepolisian, sasanti di bawah gambar lambang menjadi bertuliskan Atmaniwedana Kretakrama Aryawirya, gambar dibalik lambang semula lambang Akabri ” Bhineka eka Bhakti ” menjadi lambang Polri “Tribrata”.
Sejak 10 April 1999 Akpol dinyatakan terpisah dari AKMIL, AAL, AAU serta teknis administrasi juga lepas dari Mako Akademi TNI.
Perubahan terjadi pada logo Akademi Kepolisian pada 24 Oktober 2003.
Penggunaan Logo Akademi Kepolisian yang baru dengan mengganti kata-kata “Atmaniwedana – Kretakarma – Aryawirya” dengan kata-kata “Dharma – Bijaksana – Ksatria” dan pita bertuliskan “Akademi Kepolisian” yang semula terpisah di bagian atas disatukan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam perisai Tri-Brata.
Nama-nama batalion dair 1968 s/d 2023
1968 Dharma
1970 Waspada
1971 Satya Brata
1972 Tansa Trisna
1973 Pratidina
1974 Praja Gupta
1975 Kerta Karma
1976 Arya Wirya
1977 Dirot Saha
1978 Paramarta
1980 Atidhira
1981 Anindhita
1982 Pratistha
1983 Divia Cita
1984 Jagratara
1985 Jananuraga
1986 Arya Guna
1987 Rekonfu
1988a Atmani Wedana
1988b Adhi Pradana
1989 Dharana Latsarya
1990 Dhira Brata
1991 Bhara Daksa
1992 Pratisara Wirya
1993 Pesat Gatra
1994 Tunggal Panaluan
1995 Patria Tama
1996 Wira Satya
1997 Wira Pratama
1998 Parama Satwika
1999 Endra Dharmalaksana
2000 Sanika Satyawada
2001 Sarja Arya Racana
2002 Wicaksana Laghawa
2003 Tantya Sudhirajati
2004 Tatag Trawang Tungga
2005 Tathya Dharaka
2006 Setia
2007 Bakti Satria
2008 Parahita Raksaka
2009 Ananta Hira
2010 Dharma Ksatria
2010 Rinaksa Sakalamandala
2012 Wiratama Bhayangkara
2013 Budi Luhur Bhayangkara
2015 Anindya Yodha
2016 Satryo Pambudi Luhur
2017 Hastadharana
2018 Prawira Hirya
2019 Wicaksana Adhimanggala
2020 Adnyana Yuddhaga
2021 Reksa Aksatriya Daksa
2022 Arkana Satriadharma
2023 Promoter ,( team,red /