Metro independen – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum secara langsung melepas keberangkatan Peserta Pelatihan Tahap II ke Lembang bagi Calon Pemagang ke Jepang, bertempat di Pelataran Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (15/06). Pemerintah Provinsi Jambi memberangkatkan 40 orang calon pemagang (laki-laki) peserta pelatihan ke Lembang yang nantinya akan magang di Jepang.
40 orang calon pemagang tersebut terdiri dari: 10 orang dari Kabupaten Kerinci, 6 orang dari Kota Jambi, 5 orang dari Kabupaten Muaro Jambi, 4 orang dari Kabupaten Sarolangun, 4 orang dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 3 orang dari Kabupaten Merangin, 3 orang dari Kabupaten Batanghari, 2 orang dari Kota Sungai Penuh, 2 orang dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 1 orang dari Kabupaten Tebo. Selain 40 orang peserta dari Provinsi Jambi, ada 3 orang peserta titipan dari Provinsi Bengkulu yang mengikuti pelatihan, karena pusat pelatihannya berada di Provinsi Jambi.
Fachrori mengemukakan, kegiatan ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja yang ada di Provinsi Jambi agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lainnya, bahkan dari negara lain.
“Bukan hal yang mudah dalam melaksanakan program peningkatan kompetensi dan keterampilan ini, namun bukan berarti kita tidak bisa. Hal terpenting yang perlu kita perhatikan adalah harus adanya peningkatan koordinasi dan sinergitas program dengan stakeholder terkait,” ujar Fachrori.
Fachrori mengharapkan agar kegiatan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya tenaga kerja baru yang memiliki kompetensi dan keterampilan dan nantinya setelah magang dapat menciptakan lapangan kerja baru, tidak hanya untuk dirinya, melainkan untuk masyarakat luas, khususnya masyarakat Provinsi Jambi.
“Kita menyadari, saat ini pertumbuhan lapangan kerja belum seimbang dengan pertumbuhan penduduk, sehingga persaingan untuk memasuki lapangan pekerjaan sangat ketat. Kita juga dihadapkan dengan masih rendahnya kualitas pengetahuan dan keterampilan dari para pencari kerja yang ada di daerah,” kata Fachrori.
Fachrori menjelaskan, permasalahan peningkatan kualitas dan produktivitas calon tenaga kerja bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, perguruan tinggi, calon tenaga kerja, serta dunia usaha. Pada dasarnya, Pemerintah Pusat sebagai regulator dan Pemerintah Daerah lebih bersifat sebagai fasilitator.
“Untuk itu, kepada semua pihak yang menyiapkan tenaga kerja harus senantiasa menyesuaikan dengan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia usaha maupun dunia industri,” jelas Fachrori.
Lebih lanjut, Fachrori berpesan kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti pelatihan secara seksama dengan tetap memegang teguh sikap disiplin dan kejujuran yang tinggi, bisa menyesuaikan diri dengan adat budaya setempat, dan harus menjaga nama baik bangsa Indonesia, khususnya nama baik Provinsi Jambi
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi, H.M.Ali menyampaikan, peserta magang ke Jepang ini merupakan hasil seleksi yang telah dilaksanakan pada bulan September 2018 dan telah mengikuti pelatihan tahap pertama selama 59 hari di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Jambi yang telah berakhir pada tanggal 5 Mei 2019.
“Para peserta magang ini akan melanjutkan pelatihan tahap kedua pada mulai tanggal 18 Juni 2019 sampai dengan pertengahan Agustus 2019 yang dilaksanakan di Lembang, Jawa Barat. Selanjutnya, usai mengikuti pelatihan tahap kedua, para peserta ini secara langsung akan diberangkatkan ke Jepang pada September 2019,” kata Ali.
Ali mengungkapkan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi, kualitas, dan keterampilan serta menyerap pemanfaatan teknologi sehingga terjadi perubahan mental sikap pada tenaga kerja menjadi lebih produktif. “Kita mengharapkan, setelah selesai magang di Jepang, para peserta dapat membuka lapangan usaha dan menyerap lapangan kerja, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan perekonomian di Provinsi Jambi,” ungkap Ali.
Ali menuturkan, pada tahun 2019 ini, Pemerintah Pusat memberikan kesempatan bagi Provinsi Jambi untuk mengadakan seleksi sebanyak 2 kali, seleksi pertama telah dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun pada bulan Januari 2019 dengan jumlah peserta yang lulus seleksi 62 orang.
“Pada Agustus 2019 ini, kita kembali akan mengadakan seleksi untuk para calon peserta magang ke Jepang yang akan dilaksanakan di Kota Jambi. Ini semua kita lakukan sebagai upaya dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja di Provinsi Jambi,” tutur Ali.( team)