Metro Independen – kabupaten bungo,bupati bungo peringati hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2019, sesuai dengan surat edaran menteri dalam negeri republik Indonesia nomor 003.3/10132/SJ tentang pemakaian baju batik dalam rangka hari Batik Nasional, bahwa seluruh ASN diwajibkan pakai Batik setiap tanggal 2 Oktober.
Bupati Bungo H.Mashuri.SP.ME ketua Ibu PKK Kabupaten Bungo, Wakil Bupati, Ketua GOW, Sekda,Ketua Dharmawanita, Pimpinan DPRD Bungo atau mewakili, serta unsur forkopimda Kabupaten Bungo mengenakan pakaian Batik Khas Bungo. Rabu (02/10).
Memperingati hari batik nasional Bupati Bungo serta seluruh pimpinan forum komunikasi daerah Kabupaten Bungo mengunjungi salah satu pengrajin batik yang beralamat di lorong sapat,kelurahan pasir putih kecamatan Pasar MuaraBungo, Kabupaten Bungo.
Bupati Bungo H.Mashuri,SP.ME mengatakan pertama kita sampaikan selamat hari batik nasional tahun 2019 dalam rangka memperingati hari batik nasional ini kami bersama rekan rekan rekan forkompinda, pimpinan DPRD, kami sengaja mengunjungi sanggar batik yang ada di kabupaten bungo ini patut berbangga kabupaten bungo memiliki beberapa sanggar batik yang sudah berproduksi dan kualitasnya bisa diuji,”ujarnya
Di katakannya lagi ” kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat kabupaten bungo, pemda kabupaten bungo, dan beberapa instansi untuk mengenakan salah satu baju batik Bungo inj untuk melaksanakan pekerjaan sehari hari kita”pungkasnya.
Inilah harapan kami semua kami berharap batik di kabupaten bungo terus tumbuh dan berkembang karena memang bisa mempekerjakan banyak masyarakat kita.
“Masyarakat kita berapa uang yang bisa dihasilkan bekerja membatik di center ini mungkin salah satu persoalan pendapatan masyarakat kita di kabupaten bungo salah satu yang kita lakukan adalah pengembangan batik.”kata Bupati
Sebelum ada peringati hari batik nasional, kabupaten Bungo setiap hari kamis dan Jum’at sudah diwajibkan untuk para ASN mengenakan pakai batik.
“Alhamdu lillah batik kita ini sudah sampai di tingkat nasional dan internasional karena kita ada mengikuti pameran yang diikuti oleh kementerian desa di Malaysia, dan juga sampai ke Jeddah batik Kabupaten Bungo ini,”tutup Bupati Bungo.
Wakil Bupati Bungo H.Syafrudin Dwi Aprianto.S.pd menyampaikan pesannya batik juga menjadi bagian hidup kita, kemudian pesan saya kepada para perajin kami sampaikan juga para perajin batik harus optimis bahwa ke depan insyaallah batik kita ini akan semakin berkembang karena dengan bahtera juga semakin terbuka.
Ditambahkannya lagi pembukaan MTQ tingkat provinsi Jambi kebetulan kita sebagai tuan rumah untuk itu mari kita perkenalkan batik kita kepada Kabupaten lain nantinya,”tutup Wabup.
Sementara itu Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji,S.ik,M.si mengatakan tadi sudah banyak masukan dari pak Bupati, Wabup, Dandim kepada kita semua, mungkin dari saya ada beberapa hal batik ini tidak hanya dijadikan baju saja,tetapi juga bisa kita jadikan bikin tas dompet, tas sekolah, bikin topi, dan yang lainnya,”ucap Kapolres.
Dikatakannya lagi kalau batik Bungo ini kita buat untuk tas anak sekolah apalagi seragam anak sekolah memaki tas sekolahnya pakai batik justru lebih bagus sehingga pengrajin di sini betul betul bisa jadi industri batik.
” kemudian supaya lebih dikenal batik kita ini sekarang zamannya teknologi, zamannya medsos caranya penggunaan internet mungkin bisa diaplikasikan dengan membuat konten konten atau aplikasi yang bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.”ujarnya.
Apalagi saya dengar bahwa di Kabupaten Bungo ini sebentar lagi akan diadakan event tingkat provinsi dan nasional, ini kesempatan kita untuk memperkenalkan batik kita kepada masyarakat luas juga nantinya,”tutup Kapolres.
Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Bungo Alfian mengatakan kepada pemerintah kabupaten Bungo agar bisa sama-sama kita buat perda tentang batik ini kedepannya.( team )