Metro independen – Bertepatan dengan hari Kartini, Bupati Bungo H.Mashuri,SP.ME melantik dan mengambil sumpah kepada 9 Datuk Rio kecamatan Tanah Sepenggal lintas, Kabupaten Bungo, Selasa(21/04/).
Turut hadir dalam kesempata tersebut, Wakil Bupati Bungo, Sekda Bungo, Ketua TP PKK Kabupaten Bungo, Para Kepala OPD di Lingkup Kabupaten Bungo, para Asisten, Kabag, Ketua GOW Kabupaten Bungo, Camat Tanah Sepenggal lintas, dan para Datuk Rio yang dilantik pada hari ini.
Pelantikan hari ini berbeda dengan pelantikan yang sebelum-sebelumnya, dikarenakan pada ibuk-ibuk yang hadir mengenakan Kebaya khas Ibu RA Kartini.
Bupati Mashuri menyampaikan dalam sambutannya mengatakan,hari ini izinkan kami sebelum menyampaikan sambutan kami menyampaikan selamat Hari Kartini pada hari ini tanggal 21 April hampir terlupakan gara-gara Kovid19 ini makanya ibu ibu kita yang sebelah kiri mengenakan kebaya.
“Walaupun dalam keadaan Covid 19 para ibu-ibu memakai kebaya merah putih hari ini dengan semangat, memperingati Hari Kartini ini merupakan hari bersejarah bagi wanita-wanita Indonesia, wanita sebagai inspirasi pada zaman penjajahan dahulu,”Ujar Bupati Bungo H.Mashuri.
pelantikan dan pengambilan sumpah ini merupakan yang ke 7 kali nya kita ambil Sumpah dan sumpah jabatan dan pelantikan Datuk Rio Kecamatan Tanah Sepenggal lintas.
“Kami sampaikan ucapan selamat dilantik dan diambil sumpahnya oleh para Rio kecamatan Tanah Sepenggal lintas semoga ini amanah di pundak oleh Datuk Rio yang dilantik, mudah-mudahan setelah diambil sumpahnya pada hari ini dan sudah bisa bekerja di Dusun untuk untuk mensejahterakan masyarakat kita,”Kata Mashuri.
Pada kesempatan kali ini kami sampaikan kepada kita semua dan juga Para Datuk Rio tentu PR-PR di Dusun sekarang sudah menunggu di hadapan Rio, tentu dengan ini dan sudah bisa bekerja cepat menyesuaikan aturan-aturan pada saat mengingat adanya wabah penyakit Covid-19 ini.
“Ada beberapa aturan dari pemerintah pusat yang perlu kita pedomani dan kami dari pemerintah Kabupaten Bungo telah menindaklanjuti dana Dusun yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dana yang diperoleh pemerintah ada bersumber dari dana Dusun atau DD itu dananya langsung dari pusat ke pemerintahan,”Tutut Mashuri.
Kalau dulu dana Dusun melalui rekening Pemerintah kabupaten baru ditransfer Ke Dusun, sekarang hanya diberi pikasi oleh kabupaten dan dananya langsung ditransfer ke rekening Dusun, yang kedua adalah anggaran dana atau anggaran dana desa disingkat dengan ADD adalah perhitungan dari persentase jumlah yang disampaikan ke pemerintahan daerah, dana itu dihutung dan dibagi kepada 141 Dusun dalam kabupaten Bungo.
Dengan adanya Covid 19 ini ada konsekuensi perubahan anggaran anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat tentu akan berdampak juga pada pemerintah Kabupaten dan pemerintahan Dusun.
Yang ketiga adalah Dana DD hasil yang diterima oleh Desa kemudian yang ada di Kabupaten Bungo dan teristimewa di Kabupaten Bungo mempunyai program gerakan Dusun membangun (GDM) sebesar Rp.250 Juta per tahun.
“Program tersebut hanya ada di Kabupaten Bungo, dan Bupati nya hanya H.Mashuri dengan Apri,”Katanya lagi.
Program itu penting karena itu untuk mempercepat akselerasi pembangunan di Dusun, dana ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan pembangunan Dusun penggunaannya dan aturannya sudah jelas di situ tidak diperboleh digunakan di luar yang telah diatur oleh pemerintah pusat( team ,red )