Metro independen – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bungo mengecam dan meminta kepada pihak polres Bungo agar segera mengusut peristiwa pengeroyokan terhadap dua wartawan, pada hari Sabtu sore (29-05-2021).
Dua Wartawan di Bungo Dikeroyok Kerjasama SMSI-UPDM, Perusahaan Pers Pilih UKW Berbasis Undang-Undang Pers IJTI Jambi Memprotes Keras Atas Kejadian Yang Menimpa Jurnalis Budi Utomo
Kedua wartawan yang jadi korban pengeroyokan tersebut adalah Fitriyadi, wartawan Jambione liputan Bungo dan Taufik Iskandar, kontributor TVOne wilayah Bungo.Dewan Penasehat SMSI Bungo, Raden Beni Hidayat menyayangkan kejadian yang menimpa dua wartawan tersebut.“Sangat menyayangkan adanya kejadian penganiayaan yang menimpa Fitriyadi Wartawan Media JambiOne dan Taufik Iskandar Kontributor Media TVOne,” ujar Beni yang juga pengurus Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi.
Sementara itu, Ketua SMSI Bungo Syapii Syarkawi meminta kasus ini diproses secara hukum.“Bahwa kami menyayangkan dan minta kasus ini diproses secara hukum,” tegasnya.
Informasi lain, Fitriyadi yang mengalami tiga jahitan di muka dan Taufik babak belur di beberapa bagian tubuh sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Bungo.
Seperti diketahui, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi saat meliput dugaan kegiatan ilegal di SPBU di jalan Lingkar arah Bandara Bungo, Sabtu sore(29/5).
Menurut kererangam Fitriyadi, dia dan Taufik, kontributor dikeroyok sekitar 20 orang saat melakukan investigasi terhadap kegiatan di SPBU. Sebelumnya mereka mendapatkan informasi dari masyarakat di SPBU itu terjadi kegiatan pelangsir bahan bakar.
Keduanya lalu mendatangi SPBU tersebut. Ternyata memang ada sebuah truk yang baknya sudah dimodifikasi tengah mengisi BBM. Kabarnya BBM tersebut akan dilangsir ke salah satu perusahaan batu bara di Bungo.
Kami sudah minta izin kepada sopir truk itu untuk mengambil gambar. Dan dia mengizinkan. Makanya kami berdua langsung mengambil gambar,” kata Fitriyadi.
Namun, tak berapa lama kemudian datang pria diduga petugas SPBU dan sejumlah orang. Sambil marah marah langsung menyerang dan memukul keduanya. ” Kami dipukul dan diinjak injak, padahal kami sudah memberitahu bahwa kami wartawan,” katanya.(tim/red)