Metro independen – DUMAI,Sebagai langkah antisipasi dan kesiapsiagaan pada kondisi keadaan darurat, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai gelar sosialisasi bagi masyarakat, Jumat (28/7) di Hotel Grand Zuri Dumai.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Unit Dumai, Agustiawan, mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang melakukan pengolahan minyak tentu memiliki risiko tersendiri yang juga bisa berdampak pada masyarakat sekitar.
“Oleh sebab itu, kami rutin menggelar sosialisasi ini tiap tahun sebagai langkah refreshment serta menambah pengetahuan baru bagi masyarakat terkait kesiapsiagaan pada kondisi keadaan darurat,” jelasnya.
Selaras dengan hal tersebut, Pjs. Manager Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Unit Dumai, Danny Satria Prawijaya, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini dimanfaatkan oleh pihaknya untuk menjelaskan bahaya apa yang mungkin terjadi di kilang hingga prosedur penanganan keadaan darurat di dalam dan luar kilang.
Pada acara yang dihadiri oleh Camat Dumai Timur, Zainur, SH, Lurah Tanjung Palas, Untung Efendi, Ketua LPMK Tanjung Palas, Zainal Abidin, serta perwakilan Karang Taruna, Ketua RT, serta Tokoh Masyarakat dari Kelurahan Tanjung Palas tersebut dibuka dengan pengenalan proses bisnis PT KPI Unit Dumai yang dibawakan oleh Saeful Sampe dari fungsi Engineering & Development Unit Dumai.
Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan materi Sosialisasi Keadaan Darurat oleh Daden Areistheika Dhelinthe serta materi Sosialisasi Keadaan Darurat Limbah B3 oleh Arizal dari fungsi HSSE Unit Dumai.
Pada sesi sosialisasi, dijelaskan terkait prosedur penginformasian keadaan darurat bagi masyarakat terutama bagi mereka yang berbatasan langsung dengan area kilang Dumai. Proses penginformasian keadaan darurat PT KPI Unit Dumai akan dilakukan dengan cara pembunyian alarm, penanda lampu tanda bahaya, serta public addressor yang telah dipasang di beberapa titik sepanjang pagar kilang. Selain itu, informasi keadaan darurat juga akan disampaikan langsung melalui perangkat kecamatan dan kelurahan.
Dijelaskan pula hal apa saja yang harus dilakukan oleh masyarakat jika mendengar sirine tanda tidak aman. Selain itu, disampaikan pula titik assembly point dan muster point yang digunakan sebagai titik kumpul aman saat terjadi keadaan darurat.
Pada akhir sesi, dipaparkan materi terkait bahaya limbah B3 bagi lingkungan dan program Sedekah Jelantah PT KPI Unit Dumai dalam memerangi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh minyak jelantah yang dibuang sembarangan.
Camat Dumai Timur, Zainur, SH, menyampaikan bahwa sosialisasi kesiapsiagaan keadaan darurat ini sangat baik untuk dilaksanakan karena dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat dalam antisipasi keadaan darurat yang mungkin terjadi.
“Semoga sosialisasi ini juga dapat diikuti dengan kegiatan simulasi agar masyarakat memiliki gambaran yang lebih baik saat keadaan darurat terjadi,” tutupnya.( Tim red)