Metro independen – Nama Ratu Munawaroh dinilai punya peluang besar untuk menduduki posisi Wakil Gubernur Jambi mendampingi Fachrori Umar, hingga akhir masa jabatan periode 2016-2021.
Nama istri mendiang mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin itu sebelumnya diajukan oleh DPW PAN Provinsi Jambi, bersama empat orang lainnya, yaitu Madian, Jefri Hamas, Nalim, dan Bambang Bayu Suseno (BBS). Lima nama ini telah diajukan DPW ke DPP PAN pusat.
Menanggapi hal ini, Ratu Munawwaroh akhirnya angkat bicara terkait dengan namanya diajukan oleh DPW PAN. Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Jambi yang telah memberikan dukungan kepada dirinya agar bersedia mengisi kekosongan kursi BH 2.
“Saya sungguh tak menduga derasnya dorongan dan apresiasi dari semua kalangan yang disampaikan melalui melalui perorangan, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, sosial media, teman teman aktivis, teman-teman wartawan, teman-teman politisi baik secara individu atau pun partai politik,” ungkapnya, Kamis (13/6/2019).
Bahkan Ratu menyampaikan bahwa dirinya telah mengikuti serangkaian proses pengusulan melalui Partai Amanat Nasional dimulai dari pernyataan kesediaan dicalonkan sampai wawancara dihadapan tim di DPW dan DPP PAN. “Sekarang dalam tahapan menunggu rekomendasi dari partai, termasuk mesti melakukan komunikasi dengan semua partai pengusung,” bebernya.
Sebagai istri mantan Ketua DPW PAN Provinsi Jambi dan mantan anggota DPR RI, lanjut Ratu, dirinya sangat memahami tahapan dan langkah yang harus dilakukan oleh partai dan siapapun perseorangan yang sedang menjalani kontestasi untuk mendapatkan rekomendasi partai.
“Sebagai bagian dari masyarakat Jambi, saya meyakini bahwa untuk menjadikan pemerintahan Provinsi Jambi yang lebih baik, maka haruslah dimulai dengan mengedepankan proses politik yang mencerminkan moralitas, hati nurani dan akal sehat,” jelasnya.
Dirinya pun menegaskan, jika sekiranya ada proses untuk mendapatkan dukungan partai politik dan pemilihan di DPRD nantinya mesti menggunakan cara di luar proses resmi yang semestinya dilalui, yang tidak elok, tidak elegan dan terkesan transaksional sebagaimana dianggap sudah menjadi sebuah kezaliman, maka dirinya dengan tegas menolaknya.
“Tidak perlu Iagi kita menciderai panggung politik dan pemerintahan provinsi Jambi ini dengan cara cara yang melukai moralitas, hati nurani dan akal sehat kita sebagai ummat beragama. Sudah cukup rekam jejak perjalanan pemerintahan Provinsi Jambi ini dengan cara yang tidak elok itu, saatnyalah kita berubah menjadi masyarakat Jambi yang lebih baik,” tuturnya.
Ratu menambahkan, dirinya tidak menuduh atau menuding siapa-siapa, tetapi melalui peryataan ini ia ingin mengingatkan dirinya sendiri dan menghimbau kepada semua politisi dan seluruh stakeholder yang terkait, termasuk kepada KPK dan aparat hukum, mari kita awasi dan kawal politik yang sehat, santun dengan menjaga moralitas, hati nurani dan akal sehat.
“Siapapun yang terpilih menjadi Wakil Gubernur melalui proses yang sehat dan bermoral, tentulah akan berdampak baik bagi pemerintahan provinsi Jambi di masa yang akan datang,” tukasnya.( TEAM )