Bukannya Beribadah,Malah 7 Ibu Muda Cantik di Aceh ini Malah Tawarkan Kencan Semalam Bertarif Rp500 Ribu

HUKUM98 Dilihat

Metro independen – Bulan suci Ramadan sebaiknya banyak diisi oleh kegiatan ibadah. Sayangnya, mamah muda cantik ini malah mencari kesempatan dalam kesempitan.Mereka malah menawarkan jasa kencan semalam dengan tarif Rp500 Ribu.

Prostitusi online yang melibatkan mamah muda ini akhirnya berhasil dibongkar aparat kepolisian.Perempuan muda yang berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) ini diciduk aparat kepolisian.Mereka diamankan di depan hotel yang berlokasi di wilayah Gampong Paya Tunong, Kecamatan Langsa Baro, Aceh.

Mereka diduga terlibat dalam bisnis prostitusi online.Tujuh mamah muda ini diamankan di wilayah Kota Langsa, Aceh.Penangkapan berlangsung di sejumlah lokasi terpisah selama dua hari berturut-turut.Tujuh wanita yang diamankan yakni berinisial Yus (47), Hen (35), CL (32), CJ (23), De (23), Feb (22) dan In (24).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langsa Iptu Arief S Wibowo mengatakan, awalnya pihak kepolisian menerima informasi dari masyarakat tentang prostitusi online.Di Bulan Suci, Masyarakat Aceh Geger oleh Kasus Prostitusi Online yang Libatkan Ibu-ibu Muda Cantik, Segini Tarifnya

Bulan Ramadan harusnya dijaga kesuciannya.Tapi tidak dengan ibu-ibu muda cantik yang ada di kota Aceh ini Mereka malah terlibat prostitusi online dan menawarkan kencan semalam dengan tarif tertentu.Prostitusi online yang melibatkan mamah muda berhasil dibongkar aparat kepolisian.

Perempuan muda yang berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) ini diciduk aparat kepolisian.Mereka diamankan di depan hotel yang berlokasi di wilayah Gampong Paya Tunong, Kecamatan Langsa Baro, Aceh.Mereka diduga terlibat dalam bisnis prostitusi online.Tujuh mamah muda ini diamankan di wilayah Kota Langsa, Aceh.

Penangkapan berlangsung di sejumlah lokasi terpisah selama dua hari berturut-turut.Tujuh wanita yang diamankan yakni berinisial Yus (47), Hen (35), CL (32), CJ (23), De (23), Feb (22) dan In (24).Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langsa Iptu Arief S Wibowo mengatakan, awalnya pihak kepolisian menerima informasi dari masyarakat tentang prostitusi online.Kemudian, pihaknya mendalami informasi tersebut.

READ  Kematian 4 ABK di Kapal Ikan China, Ahli: Masalah Lama yang Sulit Diatasi

Awalnya pada pada Sabtu (09/05/2020) pukul 16.00 WIB sore, polisi meringkus dua tersangka sebagai mucikari di depan Hotel Harmoni Jalan Jendral A Yani Kota Langsa.Dua tersangka yaitu Yus (47) berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Gampong Jawa Muka, Kecamatan Langsa Kota, dan Hen (35) IRT warga Gampong Alur Dua Kecamatan Langsa Baro.

Kedua tersangka ini berperan sebagai mucikari atau penghubung dan sebagai penerima pesanan atau permintaan laki-laki yang menginginkan perempuan untuk praktek prostitusi.Berdasarkan keterangan dua orang tersebut, ada lima orang lainnya yang juga bekerja sebagai pekerja seks.

Polisi kemudian menangkap lima perempuan lainnya. Kelima perempuan tersebut mulai dari perempuan muda hingga ibu rumah tangga.Semuanya warga Kota Langsa. Mereka kini ditahan di Mapolres Langsa.Mucikari prostitusi online memasang tarif Rp 500 ribu untuk bisa berkencan dengan mamah muda.

Tarif yang ditawarkan kepada pria hidung belang ini untuk short time atau waktu singkat sekali berkencan.”Setiap 1 pelanggan mucikari mengaku mendapat komisi Rp 100-200 ribu, selebihnya untuk wanita penghiburnya dengan dari tarif sekali pakai Rp 500 ribu,” ujar Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Wibowo .

Kasat Reskrim menambahkan, dari tujuh yang diamankan pada Sabtu (9/5/2020) itu, untuk sementara ini baru dua orang selaku mucikari yang ditetapkan tersangka.Yaitu tersangka berinisial Yus (47) berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Gampong Jawa Muka, Kecamatan Langsa Kota, dan Hen (35) IRT warga Gampong Alur Dua Kecamatan Langsa Baro.Sementara itu, lima orang mamah muda PSK online ini statusnya masih sebagai saksi.Kelimanya yakni berinisial CL (32), CJ (23), De (23), Feb (22) dan In (24).( Team,red )