Metro independen – Hari ini Bupati Bungo H. Mashuri, SP.ME bersama beberapa perwakilan tokoh masyarakat yang hadir dari Forum Peduli Hijau Bungo (FPHB) menggelar audiensi, bertempat di kantor Bupati Bungo. Kamis (28/05).
Koordinator FPHB, H. Hasan Ibrahim, S. Pd.I dalam kesempatannya menyampaikan beberapa permasalahan atas kerusakan lingkungan yang diakibatkan aktifitas PETI salah satunya di Dusun Batu Kerbau kepada Bupati Bungo.
“Kami berharap pemerintah daerah bersama FPHB dan dibantu oleh pihak penegak hukum dapat berkomitmen untuk memberantas PETI yang ada di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Bungo,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Bungo juga memberikan apresiasinya kepada FPHB atas kepedulian serta niat yang tulus dan ikhlas, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan sumber daya alam di Kabupaten Bungo.
“Sebelumnya kami juga telah melaporkan dengan Pak Gubernur melalui rapat virtual, atas situasi penambang emas dengan penggunaan alat berat, tentunya aktifitas tersebut bukan semata-mata butuh makan, namun mereka butuh kekayaan dan itu tidak pantas dilakukan karena selain merusak lingkungan juga merusak tatanan sosial dikehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut akhirnya disepakati bersama untuk menolak aktifitas PETI di Kabupaten Bungo terutama dengan penggunaan alat berat, Pemda juga akan meminta pihak penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus PETI di Batu Kerbau sampai ke pemilik modalnya.
Selain itu, dalam audiensi tersebut juga menyepakati agar Ibu-ibu masyarakat Batu Kerbau yang saat ini masih dalam proses untuk di usulkan penangguhan, sebagai penjamin Bupati Bungo bersama Koordinator FPHB.
“Namun untuk pekerja tambang emas yang menggunakan dulang, tetap kita berikan peluang, karena itu termasuk salah satu tradisi di tempat kita,” tambah Koordinator FPHB.
Turut hadir dalam audiensi tersebut, Asisten II Setda Bungo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup serta undangan lainnya. (tim,red )