Metro indpenden – Ekonomi global mengalami tekanan yang sangat besar akibat pandemi virus Corona. Hal ini diperkuat oleh analisa dari lembaga multilateral dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan juga perkiraan dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan, sudah menjadi fakta bahwa kinerja perekonomian global memburuk akibat pandemi Covid-19. Beberapa lembaga multilateral bahkan memprediksi bahwa ekonomi global baru akan membaik pada 2021 mendatang.
“Publik sudah menyimak perkiraan dan analisa dari sejumlah lembaga multilateral, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan juga perkiraan dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Nadanya seragam; bahwa perekonomian global 2020 tumbuh negatif, dan berpeluang membaik baru pada 2021 mendatang,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (14/6/2020).
Menurut Bamsoet, pada kuartal I-2020 saja, beberapa ekonomi di negara-negara maju anjlok. Misalnya saja Amerika Serikat dengan angka pertumbuhan ekonomi minus 4,8%.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi China bahkan jatuh lebih dalam karena hanya minus 6,8%. Lalu pertumbuhan ekonomi di negara-negara uni Eropa yang tumbuh negatif 3,3%.
“Kinerja perekonomian negara lainnya seperti Jepang, Korea Selatan hingga Singapura pun mengalami pelemahan,” kata Bamsoet.
Meskipun begitu, Bamsoet menilai Indonesia masih sedikit lebih baik meskipun jauh dari perkiraan. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2020 mencapai 2,97%.
kuartal pertama 2020 itu, Indonesia ternyata tidak jelek-jelek amat, karena masih bisa tumbuh positif walaupun jauh dari perkiraan sebelumnya,” jelasnya. ( Team ,red )