Metro independen – Insiden Ketua DPRD Kabupaten Bungo, Jumari Ari Wardoyo yang diduga kabur dari pintu rahasia untuk mengelak dari konfirmasi para awak media yang sudah menunggu berjam-jam, Senin (30/8/2021) lalu membuat heboh Kabupaten Bungo.
Terkait hal itu, saat beberapa awak media melakukan konfirmasi, dia mengakui kesalahan yang dilakukannya tersebut. Parahnya lagi, Jumari malah menyalahkan ajudannya yang tidak bisa bekerja secara profersional.
“Saya minta maaf dengan kejadian tersebut, karena ini miskomunikasi dengan ajudan,” ujar Jumari, Selasa (31/8/2021).
Meski telah mengakui kesalahan yang dilakukannya, Jumari tetap tidak mau menjelaskan alasan kuat mengapa dia sampai kabur lewat pintu rahasia untuk menghindari para awak media yang menunggunya diruang tunggu DPRD tersebut.
“Saat itu agenda ibu emang dari pagi hingga sore. Tapi, lupa bawa mukena. Itu lah yang terjadi kala itu,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bungo (IMM), Juna menyebut tindakan yang dilakukan oleh Ketua DPRD tersebut tidak mencerminkan sifat seorang pemimpin.
Bahkan, dia juga menilai ibuk Jumari Ari Wardoyo gagal memimpin DPRD, sehingga DPRD Bungo periode 2019-2024 ini berkesan seperti wadah insitusi yang tak berfungsi.
“Selama Beliau (Jumari) menjabat jadi ketua DPRD Bungo, tidak ada sedikitpun terobosan untuk kemajuan Bungo yang dilakukan oleh beliau,” ucap Juna.
“Buk, ibuk ini merupakan pimpinan yang seharusnya menjadi contoh baik untuk kami selaku mahasiswa namun kalau memang tak mampu jadi pemimpin lebih baik mundur saja dari jabatan ketua,” pungkasnya. (Tim)