Cerita Polwan Maluku Utara yang Ditangkap Diduga Menganut Paham Radikal

HUKUM, NASIONAL2 Dilihat

Metro indepen – Surabaya ,Polwan Maluku Utara yang diamankan kepolisian Polda Jatim di Bandara Juanda Surabaya sudah dikembalikan ke Ternate. Terkait dugaan paham radikal yang dianut polwan masih dipertanyakan.

Senin (27/5), Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pihaknya telah mengamankan polwan dari Polda Maluku Utara yang diduga menganut paham radikal. Ia menambahkan, Polda Jatim hanya membantu mengamankan karena penangkapan terjadi di wilayah hukum Polda Jatim.

“Kita hanya memberikan fasilitas ruang di Polda Jatim untuk pemeriksaan. Itu Densus Polda Maluku Utara,” kata Barung.

Barung kemudian mencoba meluruskan pemberitaan. Ia menyatakan pihaknya tidak melakukan penangkapan melainkan pengamanan kepada seorang polwan sebagai bentuk kerja sama antarpolda.
“Bukan dua orang, tapi cuma satu orang dengan dua nama,” imbuh Barung saat meralat di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (27/5/2019).

Sang polwan yang dimaksud yakni Bripda Nesti Ode Samili (NOS) Polwan Polda Maluku Utara (Malut) itu terbang ke Sidoarjo tanpa izin. Ia terbang dengan menggunakan nama lain yakni Arfila M Said.

“Memang seluruh personel Polri siaga 1 di seluruh Indonesia, termasuk di Polda Malut, dalam Operasi Mantap Brata Pemilu 2019. Sehingga anggota polisi tidak dibenarkan tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan termasuk Bripda NOS,” kata Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar di Ternate seperti dikutip Antara.

Mengenai dugaan paham radikal yang dianut Nesti, Hendri menyampaikan pihaknya belum bisa memastikan. Menurutnya Bripda NOS akan diperiksa secara intensif setibanya di Ternate.
“Tentunya, Bripda NOS akan diberikan sanksi tegas melalui sidang disiplin karena meninggalkan tugas saat Polda Malut siaga 1 pengamanan Mantap Brata,” imbuhnya.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Bripda NOS dijemput oleh anggota Provost Polda Maluku Utara. Sama seperti Humas Polda Malut, Barung juga enggan berbicara banyak ketika ditanya soal dugaan paham radikal yang dianut sang polwan.

READ  Daftar Lengkap Pelanggan yang Tarif Listriknya Turun Mulai Oktober 2020

“Sudah dijemput, sekitar pukul 15.00 WIB. Anggota itu terpapar atau tidak itu kan informasi yang rekan terima, ya ditanyakan ke sana kita hanya mengamankan saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Jatim menangkap Bripda NOS yang diduga mengikuti paham radikal bersama seorang temannya. Bripda NOS bertugas di Direskrimum Polda Malut itu berangkat dari Bandara Sultan Babullah Ternate pada Minggu (26/5) sekitar pukul 09.00 WIT dan tiba pukul 13.00 WIB langsung diamankan tim Mapolda Jatim.( team )