Metro independen – Foto jenazah Kim Jong Un yang beredar di media sosialDi akun itu, bahkan sudah ditampilkan jenazah Kim.Namun, tak lama kemudian, sebuah thread menyebut bahwa foto dan informasi wafatnya Presiden Korut adalah kabar palsu.
Pernyataan serupa juga dijadikan judul oleh Business Insider, “Apa yang Kami Ketahui Tentang Kondisi Kim Jong Un, Meninggalakah atau Masih dalam Kondisi Kritis?
Spekulasi perihal meninggalnya penguasa “anti Demokrasi Barat” itu sejauh ini belum mendapat konformasi resmi dari otoritas berwenang di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Namun, media asing sudah menyebutkan setelah menjalani operasi jantung, kondisi Presiden Kim, terus memburuk.Media sosial dipenuhi dengan spekulasi atas dugaan kematian Kim Jong Un setelah seorang pejabat senior di saluran TV satelit yang didukung Beijing mengajukan klaim pada Weibo.
Wakil direktur Televisi Satelit Hong Kong Shijian Xingzou dilaporkan menyatakan di akun Weibo-nya, mengutip sumber-sumber tingkat atas, bahwa pemimpin Korea Utara telah meninggal.
Shijian Xingzou adalah keponakan dari menteri luar negeri Tiongkok dan memiliki 15 juta pengikut di Weibo.Namun, hingga pukul 06.20 pagi ini, klaim ini belum dikuatkan oleh Korea Central News Agency, kantor berita negara Korea Utara, atau media pemerintah lainnya.
Washington Examiner bahkan sudah melansir pernyataan resmi komunitas intelijen di Amerika Serikat, bahwa laporan dari partner intelijen mereka di Pyongyang, juga belum bisa mengkonfirmasi resmi kebenaran kabar ‘besar” dan “ditunggu-tunggu” ini.Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan China, adalah negara yang memiliki jaringan intelijen dan sumber sumbe akurat di Istana Presiden, yang sejak dua pekan terakhir terus memantau kondisi kesehatan Kim Jong Un.
Kabar kondisi kritis Kim, kian santer setelah sang Presiden tak menghadiri seremoni paling penting di negara itu, 15 April 2020 lalu.Seremoni ini adalah perayaan ulang tahun pendiri Korea Utar, Kim Il Sung, ayah Kim Jong Un.Korea Utara sangat tertutup tentang kesehatan atau keberadaan pemimpinnya.
Media Korea Utara telah mempertahankan citra ‘bisnis seperti biasa’, membawa laporan rutin tentang pencapaian Kim, disertai dengan kutipan yang lebih tua atau tidak bertanggal tentang masalah-masalah seperti ekonomi.
Bahkan sejumlah spekulasi soal siapa pengganti Kim Jong Un, juga mulai santer.
Kim Yo Jong, adik Pempuan Kim Jong Un digadang-gadang menjadi kandidat terkuat pengganti kakaknya jika kemungkinan terburuk terjadi, yakni Kim Jong Un meninggal dunia.
Akun wartawan Hongkong, Min Chao Choy @minchaochoy, bahkan sudah membenarkan rumor baha Kim sudah wafat.
Dalam artikelnya, Kim disebut menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April, dikarenakan obesitas, fakta dia perokok berat, hingga keletihan.
Media terkemuka AS, CNN, kemudian mempublikasikan artikel bahwa intelijen AS memperhatikan kabar Kim berada dalam kondisi serius usai operasi.
Namun, kabar tersebut direspons Korea Utara dan China, di mana mereka menuturkan tidak mendapat aktivitas aneh di dalam Korut.
Meski begitu, media Korea Selatan disebut sempat “tidak sengaja” membocorkan pra-rilis bahwa Kim Jong Un meninggal, dengan Pyongyang tak mengonfirmasinya.
Pada Jumat (24/4/2020), Reuters memberitakan China mengirim tim dokter ke Pyongyang untuk memastikan seperti apa kondisi Kim.
Setelah itu media AS lainnya, Newsweek memberitakan bagaimana Kim masih absen dalam perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korut.
Sumber dari Pentagon yang dikutip mengungkapkan, pihaknya saat ini belum mendapatkan informasi bahwa Kim sudah dinyatakan meninggal.
“Saat ini, belum terdapat bukti adanya perubahan signifikan di rantai pertahanan, maupun kepemimpinan nasional yang berubah,” kata sumber itu.
Di Twitter, terdapat twit yang mengklaim bahwa Kim Jong Un meninggal pada Rabu (22/4/2020), dengan tim dokter China datang terlambat delapan menit.
Kemudian kicauan dari Rogue WH Snr Advisor, akun yang disebut punya 211.000 pengikut, mengklaim mendapat kabar dari intelijen AS bahwa Kim sudah wafat.
Kemudian sebuah akun bernama Harry Willy mengunggah tangkapan layar dari wakil direktur Hong Kong Satellite TV memperlihatkan rakyat yang diduga Korut menangis.( Team,red )
